Senin, Februari 11, 2008

Langkah Tolol


Manusia, hidup dalam dunia dengan berliku-liku ujian. Kadang cobaan membuatnya tidak bertahan melawan ujian itu. Hingga membuatnya melakukan langkah yang tolol. Apah sih tingkah tolol itu sendiri? Langkah yang biasa manusia tidak bisa menghadapin ujian itu, seakan-akan hidup itu terasa sempit sekali didadanya dan di hatinya. Seakan-akan dibenakkan tidak akan bisa menyelesaikan masalah itu., stress. Manusia seperti ini, biasanya akan melakukan langkah terakhir dengan cara yang tolol, langkah tolol yaitu bunuh diri. Ya, bunuh diri inilah alternatif untuk menyelesaikan dari semua masalah yang dihadapinnya. Manusia inilah yang keimanannya telah melebur. Bagi kalian bila ada orang yang penah bunuh diri, berilah penyadaran kepada mereka.

Ada sebuah cerita, orang ingin melakukan bunuh diri, simaklah:

kring,,,suara bunyi telepon,

ya, jawab Arsy

bulan (bukan nama sebenarnya): bisakah kita ketemu, aku mau ngobrol dengan mu.

Arsy : boleh, mau dimana ketemunya

Bulan : ditempat mu ya?

Arsy : boleh, silakan

Bulan : malam aku ke tempat mu aja ya.

Arsy : ditunggu aja. (itulah pebincangan lewat telepon)

Malam telah tiba,,,,,tok tok,,, suara bunyi ketukan pintu

Bulan : Assalamualaikum

Arsy : walaikum salam, silahkan masuk bulan, gmn kabarmu?

Bulan : ya, aku lagi pusin (dengan wajah lesuh dan tidak bergairah)

Arsy : kenapa?

Bulan lalu mencerita masalah hidupnya, masalah itu membuatnya memang terasa berat, masalah keluarga, masalah dengan pasanganya alias pacarnya, apalagi masalah diri juga. Pokonya berat deh dibenaknya, seakan-akan dunia itu sempit di dadahnya.

Kemundian si bulan berkata : rasanya dengan masalah ini, aku lebih baik bunuh diri saja.

Arsy : sambil tersenyum, kamu mau bunuh diri?

Bulan : ya, dengan langkah ini bisa menyelesaikan masalah

Arsy : o gitu, kamu mau bunuh diri?

Arsy : silakan kalau kamu mau bunuh diri

Bulan : kok kamu gitu sih...(Dengan rasa heran dan aneh, kok teman nya ini mempersilahkan saja, seakan-akan mendukungnya dengan cara ini, didalam benaknya)

lalu arsy melanjutkan jawabannya

Arsy : kamu mau bunuh diri kan? Silakan aja, tapi,,,,asal kamu tahu, orang yang pertama kali yang akan mentertawakan kamu saat bunuh diri adalah saya! (dengan suara tegas).

Bulan : kok gitu sih...kamu tau sendiri masalah aku ini.

Arsy : ya! Apakah dengan bunuh diri semua permasalahan akan terselesaikan? Lanjut arsy

Arsy : justru bunuh diri, mati , hanya akan berpindah tempat,

Arsy mulai berdakwah : mati itu cuma pindah tempat, kamu dulu di alam rahim, kemudian keluar dari rahim, lalu di dunia, badan dan ruh menyatu kamu hidup di dunia ini.

Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan?” [Qs.2:28]

Arsy melanjutkan dakwahnya: saat kamu mati di dunia, maka kamu pidah ke alam kubur, di alam kuburlah merupakan sebuah pertanggung jawaban kamu dengan Allah. Pertanggung jawaban kamu saat di dunia, sudahkah kamu melakukan tugas dan tujuan hidup, Allah menciptakan mu? Ibadah? Berapakah besar amalan kamu di hapannya?

Bulan hanya terdiam dan berpikir lagi, sedikit hatinya mulai tenang.

Arsy lalu melajutkan : ya itulah, dengan bunuh diri bukan menyelesaikan masalah tapi malah tambah masalah, karena saat mati kamu harus mempertanggung jawabkan amalan mu, mempertanggung jawabkan apakah yang kamu perbuat di dunia.

Mata si Bulan meneteskan air mata, karena tindakan yang dilakukan merupakan hal yang tolol

Arsy terus memberikan penyadaran pada temannya. Sungguh bahwa orang yang tidak percaya atas pertolongan Allah dan bersuudzan kepadanya merupak hal yang bodoh.

[Qs.94:5-6] “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”

Apakah tidak cukup dengan ayat diatas, Allah sampai berulang-ulang ayat nya dua kali agar manusia itu percaya dan yakin.

Si Bulan, kini mulai menyadari dan merasa tersentuh hati dengan apa yang dikatakan oleh temannya, Arsy. Dan kini bulan mulai lebar pikirannya, tenang. Kini dia harus mulai merubahan diri selama nyawa masih ada dan bergerak di alam dunia ini. Melaksankan sebuah tujuan hidup di dunia, Ibadah.

Itulah sepenggalan cerita, moga bisa bermanfaat. Moga dengan adanya masalah, jangan bertingkah tolol tapi lebih mencoba lebih dekat kepada-Nya, selalu berpikir dewasa dan mencoba menyelesaikan dengan pemahaman kita, yaitu keimanan.