Jumat, Desember 21, 2007

Lebaran Idul Adha


Ditempat kerja ku namanya hari libur alias tanggal merah, tetap masuk. Tidak seperti tempat kerja yang lainnya, maklum tempat kerjanya juga bukan perusahaan. Makanya agar bisa libur, aku selalu mintak izin ke bos nya, ya...wajar namanya hari lebaran, hari tanggal merah. Pasti semua orang yang kerja pengen libur, apalagi hari lebaran, hari raya islam dan juga aku punya kesibukan tersendiri. Walapun satu hari izin libur kerja merupakan sesuatu yang membahagiakan buat diri saya. Kalaupun tidak mendapatkan izin libur di bulan lebaran Idhul Adha ini, aku akan tetap akan meliburkan diri. Resiko kena marah, itu tidak masalah.

Saat sebelum hari lebaran idhul adha, aku tetap masuk. Setelah selesai pulang aku cabut pulang, ya pengen ketemu ama keluarga. Karena sangat menyenangkan kalau bertemu ama keluarga. Kebetulan waktu itu lagi BT banget dengan kondisi tempat kerjaan aku. Tapi Alhamdulillah, saat bertemu keluarga, semua BT dan kejenuhan hilang dengan sendirinya. Makanya cepat-cepat pengen pulang dari tempa kerja. Bisa berkumpul, bercanda, bercerita, sering, mendapatkan pencerahan dan kejernihan hati. Saat pulang aku di suruh untuk belanja di pasar buat masak bumbu kari, dan bahan-bahan lainnya. Alhamdulillah nya malam itu, pasar belum tutup dan bahan-bahan yang dibutuhkan bisa didapatkan. Kita masak lontong kari namanya, pastinya buat lontong dan kuahnya kari, dalam pembuatan masak ini tidak terlalu susah kok dan semua masakan itu dapat diselesaikan dengan cepat, tapi yang paling lama buatnya lontong, ya bisa kurang lebih 3 jam. Karena kebetulan masaknya tidak telalu banyak, tidak memakai ketupat tapi pakai plastik aja lebih irit dan praktis. Sesuaikan dengan kebutuhan. Waktu itu, kita selesai ampek jam 12.30 malam masaknya. Setelah selesai masak kita istirahat, karena kecapekan, hehe tapi menyenangkan. Alhamdulillah nya jadinya aku tahu cara buat bumbu kari nya. Karena pertama kali buat kuah kari ini. Enak lagi rasanya :) memasak sambil mendengarkan takbiran.

Yoi, tinggal disantap di pagi hari saat selesai sholat idul adha, hemm enak dan sedap....yup sebelumnya dipagi hari itu kita sholat subuh dan mempersiapkan untuk sholat idhul adha di masjid bersama keluarga. Saat pulang kita langsung mulai menyantap masakan yang di masak tadi malam itu, Enak lo...hehe.

Lebaran idhul adha, merupaka lebaran qurban. Waktu itu Nabi Ibrahim diperintahkan oleh Allah untuk menyembelih Ismail, anak kesayangan Nabi Ibrahim. Kebayang ya, anak satu-satu nya yang dirindukan dan dicintainya, saat dari perjalan jauh untuk bertemu ayah nya, Nabi Ibrahim. Saat dapat perintah dari Allah untuk menyembelih Ismail. Tidak ada keragu-raguan dalam dirinya, perintah itu dilaksanakan oleh Nabi Ibrahim. Dan salutnya Ismail waktu itu berusian masih anak-anak, juga tidak ada keragu-raguan dan tidak menolak mendapat perintah dari ayah handanya untuk menyembelinya, karena perintah itu datangnya dari Allah. Subhanallah ini adalah sebuah pengorbanan yang sangat luar biasa, kebayang dong pengurbanannya tidak hanya diri, tapi pengorbanan kepada apa yang dicintainya. Makanya Nabi Ibrahim memiliki julukan kekasih Allah. Mereka adalah seorang yang memiliki tahuid yang murni. Seorang Nabi yang di utus Allah kemuka bumi untuk menyampaikan tahuiid, agar manusia hanya menyembah kepada Allah saja. Saat ini, pengorbanan apa yang Anda berikan kepada Allah? Sudahkan? Mau menjadi kekasih Allah? Itu semua kembali kepada masing-masing diri, karena diri yang lebih tahu.

Dilebaran ini aku ikut membatu qurban, cukup melelahkan bisa dikatakan seperti itu, karena kerjanya ampek malam. Benar-benar butuh pengorbanan diri, walaupun aku tidak bisa memberikan pengorbanan harta. Tapi pengorbanan tidak harus harta, Allah juga tidak melihat daging-daging dan darah penyembelihan itu, tapi melihat ketaqwaannya. Memang tidak mudah mengorbankan apa yang dicintainya, diri juga merupakan yang kita cintai. Pengorbana diri, pengorbanan kerjaan, fisik, mata, berfikir, dan hati. Ini yang aku rasakan dibulan Idul Adha ini. Sangat tidak mudah. Tapi semua ini dijalani dengan ke ikhlasan, kesungguhan, dan kesabaran dalam menjalankannya. Insya Allah mudah dan lancar, karena semua ini karena Allah, Allah sendiri yang akan memudahkanya. Moga-moga semua ini bisa menjadi pelajaran buat diri untuk lebih baik lagi untuk kedepannya. Untuk menjadi kekasih Allah. Amin...