Minggu, Maret 30, 2008

Mogok

Pagi hari, saya pergi ke pasar untuk membeli barang, tempat pasarnya cukup jauh dari tempat tinggalku. Makanya, naik angkot. Tapi cukup menunggu lama, angkotnya tidak muncul-muncul. Rada heran juga, biasanya banyak lewat angkotnya, pikiranku. Kemudian aku jalan ke tempat lain untuk mencari angkot yang bertujuan ke pasar yang akan aku singgahi. Alhamdullillah dapat angkotnya. Saat aku berada di dalam angkot, selang beberapa lama ada si penumpang baru naik. Sedang bicara dengan si sopir angkotnya. Si penumpang itu, bapak-bapak sambil bawa koran, dia bicara sama sopirnya, “pada mogok jalan ya pak?” jawab pak sopir “ya” mau pada demo. Aku mendengar pembicaraan mereka karena aku duduk dibelakang pak sopir, si bapak tadi sambil menyebutkan angkot-angkot jurusan ya mogok jalan dengan membaca dikoran itu. Oh, pantas aja angkot yang aku tunggu tidak muncul-muncul, karena pada mogok jalan. Guma dalam pikirannya dan aku menemukan jawaba, baru mengerti kenapa angkot yang aku tunggu tidak muncul-muncul.

Banyak orang yang menunggu angkot di pagi hari karena pagi hari banyak aktifitas seorang memulai bekerja. Ada siswa sekolah, pekerja, masyarakat umum, mereka pasti ngerasain apa yang aku rasain waktu menunggy angkot., pikirannya kemana itu angkotnya, kok tidak muncul-muncul ya?. Ada peristiwa, ada siswa sekolah di bilangin ama pak sopir dan si bapak tadi, bilang kalau hari ini gak ada angkot kesana neng, tapi wajah siswa itu berekspresi dengan wajah jutek dan gak memperdulikan tanggapan si bapak itu, sampai berulang kali si bapak itu bilang, neng mau naik angkotan jurusan ini ya, gak ada neng. Nagkotnya lagi gak ada hari ini. Tetapi aja anak siswa itu masih memperlihatkan wajah ketidak percayaannya, gak peduli. Aku memperhatikan mereka. Kenapa anak siswa itu tidak menyadari dan tidak meneukan jawaban alias gak ngeh,,,,ya pantas, karena si bapak ngomongnya kurang penjelasan dalam penyampainnya. Kalau si bapak tadi bilang bahwa hari ini angkot pada aksi mogok, pasti siswa itu baru mengerti dan jelas. Rasa lucu juga kalau diperhatikan. Wah sudah sampai dipasar, aku lalu turun dan memulai mencari barang yang aku beli. Selesai beli, aku pulang lagi, lalu cari angkot jurusan yang sama, yang aku tumpangi tadi. Karena aku merasa hanya angkot yang aku tumpangi aja yang jalan. Cukup lama menunggu, waduh ternyata angkotnya pada tidak mau menerima tumpangan lagi, karena waktunya untuk menuju tempat demo. Ya, terpaksa jalan kaki deh, tapi alhamdulillahnya aku udah terbiasa jalan kaki, jadi dinikmati setiap perjalanannya.

Dalam sepanjang jalan, aku melihat banyaknya orang yang menunggu angkot dalam benakku, mereka tidak tahu kalau hari ini gak ada angkot, seperti aku rasain tadi, kasihan juga mereka, pasti yang sekolah dan kerja pada terlambat datangnya. Aku terus mulai jalan kaki, sambil olahraga juga sih, keluar keringat.

Kini si ojek mulai beraksi, mereka menawarkan tumpangannya, neng, ojek neng? Jawabku: “gak”. Perkajalan masih panjang, lalu mata ini menatap si tukang ojek, menawarkan nenek yang aku lihat sedang menunggu angkot. Ojek itu menawarkan ojeknya sambil bilang gak ada angkot hari ini, tapi aku lihat aja sambil jalan kaki dan mengamati pembicaraanya, si tukang ojek itu gak mau menerima tawaran nenek itu, ya jelas aja si nenek itu punya uang pas-pasan, sambil memperlihatkan uang recehnya, punya segini bisa mang? Waduh, si tukang ojek mikir-mikir, wah maaf, gak bisa nek. Lalu pergi aja si tukang ojek itu dari si nenek tadi, sambil meneruskan lagi tawaran ojeknya kepada yang lain. Dalam benakku, kasihan juga nenek itu, kalau aku punya motor pasti! Aku anter, gratis!. Aku terus melanjutkan perjalanan, mata ini menuju seorang wanita yang sudah lama menunggu dan mungkin dia telat kerjannya, makanya dijemput, apakh yang jemput itu saudaranya atau temannya. Ada juga melihat motor yang rantainya keluar dari deruji-derujinya, kasihat banget.

Perjalanan terus aku tempu sampai-sampai aku gak menemukan lagi kejadian-kejadian yang bisa ditulis, ya,,,ya,,,lah, gak menemukan lagi, karena aku sudah nyampai di tempat. Hemmm capek juga ya, tapi menyenangkan :)


ditulis, Rabu 26 Maret '08